Monday, December 24, 2012

BAHASA INDONESIA SEBAGAI PEMERSATU BANGSA

 BAHASA INDONESIA SEBAGAI PEMERSATU BANGSA


MAKALAH
Memenuhi tugas individu matakuliah
Bahasa Indonesia
yang dibina Bapak Didin Widyartono, M.Pd.


Oleh
Utari Surya Ningsih
125110105111003

















UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS ILMU BUDAYA
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA
September 2012



BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang
Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting bagi manusia. Melalui bahasa orang dapat menyampaikan pikiran dan pengalaman kepada orang lain. Bahasa sebagai alat komunikasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Semua kegiatan manusia dalam hubungannya dengan manusia lain banyak tergantung pada bahasa. Bahkan budaya suatu bangsa dapat tercermin dalam bahasa yang digunakan. Banyak media yang digunakan manusia untuk bertukar ide, gagasan ataupun perasaan. Dan bahasa merupakan alat komunikasi yang paling efektif dalam bentuk tulisan maupun lisan. (Setianingsih:2008)
Salah satu yang membedakan manusia dengan binatang adalah akal. Manusia bisa berkomunikasi satu dengan lainnya dengan menggunakan bahasa verbal atau lisan, baik dalam menyatakan maupun menerima informasi yang tidak bisa dilakukan oleh binatang. Kata-kata yang berdiri sendiri tidak akan membuat suatu kalimat karena dalam suatu kalimat kita perlu merangkaikan kata-kata tersebut dengan baik sehingga terbentuk kalimat yang bermakna yang baik.
 Menguasai kosakata sangat penting terutama untuk siswa yang belajar bahasa asing seperti yang dikutip dari Internasional Collier- Macmillan: “sekali seorang siswa dapat menguasai bentuk tata bahasa dari sebuah bahasa, tugas dia selanjutnya adalah menguasai kosakata yang dia butuhkan.”
Sebagaimana diketahui bahwa bahasa adalah suatu sistem yang sistematis dan merupakan seperangkat lambang-lambang atau simbol-simbol arbiter (Tarigan, 1989:4). Dalam berkomunikasi terdapat beragam tujuan di dalamnya, seperti untuk mendapatkan informasi, untuk menjalin kekerabatan atau untuk melakukan transaksi perdagangan, seperti halnya di era sekarang ini. Salah satu metode pembelajaran bahasa yang digunakan, yaitu metode audiolingual. Metode audiolingual adalah hasil perpaduan antara linguistik struktural dengan psikologi behavioris yang memandang proses pembelajaran dari sudut conditioning (Ardi, 2010) Behaviorisme dalam psikologi merupakan suatu aliran empiris. Pandangan mereka pun merupakan pandangan empiris. Pandangan empiris berpendapat bahwa semua keterampilan manusia diperoleh dengan proses belajar. Manusia sejak lahir telah mengalami proses belajar. Hal ini menandakan bahwa bahasa harus dipelajari. Kemampuan berbahasa adalah satu kemampuan hasil belajar dan bukan diwariskan.

1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah-masalah seperti berikut:
1.  Bagaimanakah asal usul bahasa Indonesia?
2. Apakah fungsi bahasa Indonesia?
3. Bagaimana perkembangan bahasa Indonesia di era globalisasi?


1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memaparkan secara lengkap tentang perkembangan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan di Negara Indonesia.




















BAB.II
KAJIAN PUSTAKA


2.1 Asal mula bahasa Indonesia
Bahasa Melayu diketahui sebagai dasar dari bahasa Indonesia. Alisjahbana (1991), dalam bukunya menyampaikan bahwa bahasa Melayu memiliki kekuatan untuk merangkul kepentingan bersama sehingga dapat dipakai di Nusantara. Pandangan umum tentang keberadaan bahasa Indonesia biasanya terjebak pada paradigma momen lahirnya sumpah pemuda 28 Oktober 1928, yang salah satu aspeknya menyebutkan Bahasa Indonesia sebagai bahasa kebangsaan. Apalagi hal itu diperkuat dengan “penasbihan” secara nyata (de yure) bahwa bahasa tersebut dijadikan bahasa resmi kenegaraan setelah Indonesia merdeka tahun 1945. Apa yang disebut bahasa Indonesia seolah-olah baru lahir dan dipakai sejak waktu itu. (Junus, 1969:9-11).
Sedangkan menurut Alisjahbana, persebarannya juga luas karena bahasa Melayu dihidupi oleh para pelaut pengembara dan saudagar yang merantau ke mana-mana. "Bahasa itu adalah bahasa perhubungan yang berabad-abad tumbuh di kalangan penduduk Asia Selatan," tulisnya. Faktor lain, bahasa Melayu adalah bahasa yang mudah dipelajari. Pada era pemeritahan Belanda di Hindia, bahasa Melayu digunakan sebagai bahasa resmi kedua dari orang lokal. Meski demikian, ada pihak-pihak yang gigih menolak bahasa Melayu di Indonesia. Pada saat Kongres Pemuda I tahun 1926, bahasa Melayu menjadi wacana untuk dikembangkan sebagai bahasa dan sastra Indonesia.
Pada Kongres Pemuda II 1928, diikrarkan bahasa persatuan Indonesia dalam Sumpah Pemuda. Dan pada tanggal 20 Oktober 1942, didirikan Komisi Bahasa Indonesia yang bertugas menyusun tata bahasa normatif, menentukan kata-kata umum dan istilah modern. Pada 1966, selepas perpindahan kekuasaan ke tangan pemerintah Orde Baru, dibentuk Lembaga Bahasa dan Budaya di bawah naungan Departemen Pendidikan Kebudayaan. Lembaga ini berganti nama menjadi Lembaga Bahasa Nasional pada 1969, dan sekarang berkembang dengan nama yang dikenal, Pusat Bahasa.

2.2 Peran dan Fungsi Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia berkedudukan sebagai  bahasa nasional. Kedudukannya berada diatas bahasa–bahasa daerah. Bahasa Indonesia memiliki kedudukan yang sangat penting, seperti tercantum pada ikrar ketiga Sumpah Pemuda yang berbunyi “Kami Putra dan Putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia”. Dalam undang – undang dasar 1945 tercantum pasal khusus (BAB XV, pasal 36) mengenai kedudukan bahasa Indonesia yang menyatakan bahwa bahasa Negara ialah bahasa Indonesia. Pertama, bahsa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional sesuai dengan Sumpah Pemuda 1928. Kedua, bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa Negara sesuai dengan undang–undang dasar 1945.

Menurut Felicia (2001:1), dalam berkomunikasi sehari-hari, salah satu alat yang paling sering digunakan adalah bahasa, baik bahasa lisan maupun bahasa tulis. Begitu dekatnya kita kepada bahasa, terutama bahasa Indonesia, sehingga tidak dirasa harus untuk mendalami dan mempelajari bahasa Indonesia secara lebih jauh. Padahal mempelajari bahasa Indonesia secara mendalam adalah salah satu kecintaan kita kepada Negara. Selain sebagai alat komunikasi, bahasa Indonesia memiliki berbagai fungsi. Tiga diantaranya yaitu:
● Bahasa resmi kenegaraan: Bahasa Indonesia dipakai dalam segala upacara, peristiwa dan kegiatan kenegaraan baik dalam bentuk lisan maupun dalam bentuk tulisan. Kegiatan–kegiatan itu adalah penulisan dokumen, surat–surat yang dikeluarkan oleh pemerintah dan badan kenegaraan lainnya, serta pidato-pidato kenegaraan.
● Sebagai bahasa Negara: Bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar di lembaga–lembaga pendidikan mulai taman kanak–kanak sampai dengan perguruan tinggi diseluruh Indonesia.
● Sebagai fungsinya yang ketiga didalam kedudukannya sebagai bahasa Negara, bahasa Indonesia adalah alat perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan nasional dan untuk kepentingan pelaksanaan pemerintah. Bukan hanya sebagai alat komunikasi timbal–balik antara pemerintah dan masyarakat luas, dan bukan saja sebagai alat perhubungan antar daerah dan antar suku, melainkan juga sebagai alat perhubungan didalam masyarakat yang sama latar belakang sosial budaya dan bahasanya.

2.3 Perkembangan Bahasa Indonesia dalam Era Globalisasi
Era globalisasi akan menyentuh semua aspek kehidupan, termasuk bahasa. Melihat perkembangan bahasa Indonesia di dalam negeri yang cukup pesat, perkembangan di luar negeri pun sangat menggembirakan. Data terakhir menunjukkan setidaknya 52 negara asing telah membuka program bahasa Indonesia (Dhyfha, F.P, (2012).
Bahasa Indonesia memegang peranan penting dalam membangun manusia Indonesia seutuhnya dan membangun sumber daya manusia yang relevan dengan perkembangan zaman. Karena itu, peningkatan pendidikan bahasa Indonesia di sekolah-sekolah perlu dilakukan melalui peningkatan kemampuan akademik para pengajarnya. Bahasa dan sastra Indonesia sudah sejak lama memiliki tradisi kosmopolitan. Sastra modern Indonesia telah menggeser dan menggusur sastra tradisi yang ada di berbagai etnis yang ada di nusantara. Perubahan yang terjadi itu tidak hanya menyangkut masalah struktur dan bahasa, tetapi lebih jauh mengungkapkan permasalahan baru yang dialami manusia di dalam sebuah proses perubahan.
 Dengan demikian, satra Indonesia modern pada hakikatnya adalah sastra yang berada pada jalur yang mendunia. Sejalan dengan perkembangan bahasa Indonesia, sastra Indonesia tidak ada masalah dalam era globalisasi karena ia memang berada di dalamnya. Yang menjadi soal adalah bagaimana menjadikan bahasa dan sastra itu memiliki posisi yang kuat di tengah-tengah masyarakatnya. Atau lebih jauh, bagaimana langkah untuk menjadikan masyarakatnya memiliki posisi kuat di tengah-tengah masyarakat dunia lainnya.



BAB III
PENUTUP


3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dalam makalah ini dapat ditarik simpulan bahwa bahasa Indonesia adalah bahasa kebanggaan bangsa Indonesia yang wajib di junjung tinggi dan dipertahankan. Bahasa Indonesia merupakan bahasa pemersatu rakyat Indonesia seperti yang tertulis di dalam undang-undang 1945 tercantum pasal khusus (BAB XV, pasal 36) mengenai kedudukan bahasa Indonesia yang menyatakan bahwa bahasa Negara ialah bahasa Indonesia. Pertama, bahsa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional sesuai dengan sumpah pemuda 1928. Kedua, bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa Negara sesuai dengan undang–undang dasar 1945. Dan dalam era global dengan berbagai kemajuan teknologi informasi dan komunikasi sangat berpengaruh terhadap eksistensi bahasa Indonesia. Namun demikian, dengan kemajuan teknologi seharusnya bisa kita manfaatkan dalam pemertahanan bahasa Indonesia.

3.2 Saran
Sebagai warga Negara Indonesia yang baik, saya menyarankan agar kita pemuda Indonesia harus bangga terhadap negara dan bahasa kita yaitu Indonesia. Dengan menjunjung tinggi negara kita, beberapa tahun kedepan Indonesia akan lebih maju. Yang paling penting adalah kita tidak akan berhenti mempelajari bahasa kita (bahasa Indonesia) secara baik dan  benar. Agar dikemudian hari, anak-cucu kita bisa terus menerapkan bahasa Indonesia secara baik dan benar. Walaupun jaman terus berkembang, tetapi bahasa Indonesia tetap menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia. Maju terus Indonesiaku.








































                                                         
Daftar Rujukan



Alisjahbana, S.A., 1991. Sejarah Bahasa Indonesia. Dalam Harimurti Kridalaksana (Ed), Masa Lampau Bahasa Indonesia, Sebuah Bunga Rampai. Yogyakarta: Kanisius.

Junus, U. 1969. Sejarah dan Perkembangan ke Arah Bahasa Indonesia dan Bahasa Indonesia. Jakarta: Bhratara.

Setianingsih, S.I., 2008. Fungsi Bahasa Dalam Masyarakat. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga.

Redaksi Puspa Swara. 2008. UUD 1945 dan perubahannya. Jakarta: Gramedia.

Felicia. (2001). Peranan dan Fungsi Bahasa Indonesia, (http://saifurublog.blogspot.com/2011/10/peranana-dan-fungsi-bahasa-indonesia.html), diakses 28 Oktober 2012.

Ardi. 2010. Peningkatan Penguasaan Kosakata Siswa Melalui Penerapan Bahasa Inggris, (http://www.pps.unud.ac.id/thesis/pdf_thesis/unud-348-229302131-thesis%20desak%20prabayanthi.pdf), diakses 28 oktober 2012.

Tarigan. 1989. Peningkatan Penguasaan Kosakata Siswa Melalui Penerapan Bahasa Inggris, (http://www.pps.unud.ac.id/thesis/pdf_thesis/unud-348-229302131-thesis%20desak%20prabayanthi.pdf), diakses 28 oktober 2012.

Dhyfha, F.P, (2012). Fungsi Dan Peran Bahasa Indonesia Dalam Era Globalisasi. http://fredypurbayadhyfha.wordpress.com/2012/04/24/fungsi-dan-peran-bahasa-indonesia-dalam-era-globalisasi/ diakses tanggl 28 Oktober 2012